Arang dan Niatan

“Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tetapi juga karena adanya kesempatan. WASPADALAH! WASPADALAH!!” –Bang Napi

“Kita memang hanya dipertemukan dengan apa-apa yang kita cari” –Buya Hamka

Sore tadi saya keluar rumah untuk beli arang untuk bakar sate tapi selama ini saya bingung arang termasuk kategori barang apa. Makanan jelas bukan, kebutuhan rumah tangga mungkin juga bukan. Kalau kita cari arang di rumah makan pasti nggak dijual, tapi kemungkinan dijual di toko peralatan rumah tangga walaupun abad ini jarang sekali orang yang memasak menggunakan arang.

Karena sudah niat maka saya cari arang di Tokpet dan Sopi, ada juga yang jual walaupun harganya 10.000 rupiah satu kresek kecil, kalau dipikir tentu akan rugi ongkir. Tak patah semangat akhirnya saya menemukan toko yang menjual arang bahkan selalu ada stok dan tokonya pun tak disangka yaitu toko tanaman.

Saya baru paham mengapa mereka selalu stok arang bahkan harganya lebih murah daripada toko lain, sebabnya arang juga merupakan media tanam buga anggrek.

Akhirnya saya juga mengerti bagaimana masih banyak koruptor di masa pandemi ini, tentu mereka bukanlah orang yang kekurangan uang namun bisa dipastikan selalu merasa kurang uang. Pengadaan bantuan sosial tentunya sudah diawasi, diseleksi dan dilakukan (hampir) sesuai prosedur namun ada kalanya orang yang jahat sudah memiliki niatan buruk sejak awal, “ini nanti bisa diakali begini dan begitu” pikirnya.

Sedikit saya setuju dengan Bang Napi bahwa kejahatan (pada dasarnya juga kebaikan) tidak akan terlaksana tanpa kesempatan.

Tapi saya selalu setuju dengan Buya Hamka bahwa kita akan dipertemukan apa yang kita cari.

Kalau orang sudah berniat maka kesempatan pun akan dicari.

You Had One Job

Sebuah frasa dari bahasa Inggris yang arti harfiahnya “Kamu hanya punya satu pekerjaan” tapi tentunya ada makna dibalik sebuah frasa.

Frasa ini sebetulnya memiliki buntut yaitu “You had one simple job and you failed”, Kau cuma punya satu pekerjaan sederhana dan kamu gagal. Miris gak sih? udah cuma satu pekerjaan, sederhana tapi gagal.

Seperti kata Ra’s AlGhul di film Batman Begins yang diperankan oleh Liam Neeson “The training is nothing, the will is everything, the will to act.” Niatan aja nggak cukup tapi kemauan untuk bertindak lebih diperhitungkan.

Dalam keorganisasian ada sebuah kalimat yang haram hukumnya untuk diucapkan, ialah “Maaf aku gak bisa, aku lagi sibuk” yang cukup membuat anggota organisasi mendidih darahnya, “emang kau kira cuma kau yang punya kesibukan? kau kira semua yang di organisasi ini pengangguran?”

Sesibuk-sibuknya orang berorganisasi tentu kata-kata tersebut tak perlu diucapkan karena semua orang pasti memiliki kesibukan, ini hanya masalah prioritas. Usahakan saja dulu “Oke, aku usahakan, nanti kalau ada halangan aku kabarin” adalah respon terbaik, usahakan saja dulu toh kita tak tahu rintangan kedepan bagaimana, jangan overthinking, berekspektasi boleh tapi ekpektasikan juga solusinya jangan hanya masalah.

“Aku ikut kamu aja” juga respon yang buruk karena seperti tidak ada niat untuk ‘ikut susah’, mau jadinya saja, jawaban seperti ini juga menyakitkan lagi membingungkan, “kamu maunya gimana?” susah gak mau ikutan, seneng mau bareng.

Yakinlah setidaknya ada satu orang di organisasi yang seperti ini, bagi anggota yang lain cukup bersabar dan lakukan terbaik bukan untuk mereka atau bahkan untuk organisasi melainkan untuk diri sendiri

Leave a comment